1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya
norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini
merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip
dengan Alay
3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu
atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di
acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk
“mencela” orang yang berpenampilan norak.
4. JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya
telusuri, ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah
laku yang maunya melucu tapi tidak lucu.
Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa
kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah
Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh
teman2nya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus
Kelana) yang seorang elukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus
terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali
tidak lucu.
5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”.
Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena
banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu
kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam
beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan,
akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar
Jawa Barat.
6. GANDENG :
Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”.
Sama seperti garing, kata ini dibawa dan dipakai oleh para mahasiswa
luar Jawa Barat yang sempat kuliah di tanah Parahyangan itu, yang pada
akhirnya membuat kata ini menjadi terkenal dan beberapa kesempatan
dipakai.
7. BEGICHU / BEGICYU :
Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu
memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja
oleh seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata
ini kemudian banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi
DJ.
8. MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh
Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV.
Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang.
9. CING :
Saya mensinyalir kata ini sudah sering digunakan sejak tahun 1970an. Hal
ini saya ketahui saat menonton film Si Pitung Banteng Betawi yang
dibintangi oleh (alm) Dicky Zulkarnaen. Belakangan, di tahun 90an, kata
ini mulai sering digunakan orang lagi, terutama setelah sering digunakan
Debby Sahertian di sitkom Lenong Rumpi. Kata “cing” biasa digunakan
sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya, “Mau ke mana, Cing?”
10. EMBER :
Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali
dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini
saat menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di
berbagai kesempatan.
11. YIUK….!! :
Kata yang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta Tarigan
dan Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal
tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an,
kata ini kembali populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora
Sudiro di acara Exravaganza. Karena sering digunakan saat mereka
berperan sebagai bencong, maka kata ini identik dengan panggilan kaum
waria / bencong.
12. BONYOK :
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas
siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan
diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan
remaja.
Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
13. BISPAK :
Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”. Kata ini mulai populer di
pertengahan 90an, dan biasanya digunakan sebagai kode rahasia untuk
menyebutkan wanita / pria yang bisa “dipakai” (baca : ditiduri), tapi
mereka sendiri tidak mau disebut PSK (Pekerja Seks Komersial), karena
seringkali mereka melakukan hal itu “just for fun”.Tidak jelas siapa
yang mempopulerkan kata ini tapi dari penelusuran saya, kata ini sudah
akrab dan sering digunakan oleh para Eksmud (Eksekutif Muda) Jakarta
sekitar tahun 96an.
14. AKIKA :
Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali
dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby
Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
15. SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga
dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
16. SEMOK :
Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan
sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.
17. LOL :
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi
chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata
itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa
Terbahak-bahak”.
18. CENGLI :
Merupakan kata dari bahasa Hokkian yang berarti “Bertindak Adil”. Kata
ini memang lazim digunakan oleh masyarakat perantauan Tionghua dari suku
Hokkia. Karena sering digunakan dalam percakapan bisnis, maka
lama-kelamaan menjadi kata umum yang digunakan dalam kegiatan sehari2.
19. WIL dan PIL :
Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak
jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan
kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah2 di era awal
2000an. Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau
pria simpanan / selingkuhan.
20. AJIB :
Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an
tatkala musik trance dan narkoba jenis shabu2 baru mulai populer. Kata
ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu. Istilah ini
diambil dari suara hentakan tempo musik trance yang kalo didengar dengar
teliti memang terdengar seperti “Ajib, ajib…. ajib, ajib….”.
21. ANJELO :
Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang saya
peroleh, kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah
sekitar Bogor untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para
penjaja cinta di sana.
22. JABLAY :
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul
sama dalam film Mendadak Dangdut (2006).Merupakan singkatan Jarang
Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang
wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
23. GETHO LOH..:
Kata ini berarti “Demikian / Begitu”, yang merupakan penekanan dari
sebuah penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Kata ini cukup
terkenal di tahun 2007, karena sering digunakan oleh para penyiar radio
(terutama radio anak muda) setiap kali selesai menjelaskan sesuatu. Kata
ini makin populer manakala sering digunakan dalam berbagai percakapan
yang bernada jenaka (sekaligus norak) di berbagai acara televisi.
24. BELAH DUREN :
Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama
yang dinyanyikan oleh Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah
yang ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama.
Belakangan kata ini mengandung makna ajakan untuk melakukan ML (Making
love).
25. SECARA :
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”.
Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi
SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena / Soalnya”.
Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai
penekanan pada kalimat yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya :
a. Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya… gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
26. SEGEDE GAMBRENG :
Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum
gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut.
Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan
sesuatu yang besar sekali (dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).
27. SEGEDE GOBLOK :
Mirip dengan ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok”
menunjukkan sesuatu yang besarnya luar biasa dan – sakin besarnya – jadi
ga masuk akal. Gak jelas siapa yg mempopulerkan kata ini, tapi diduga
kata ini pernah diucapkan oleh beberapa MC di televisi (entah Indra
Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu)
28. JUTEK :
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun
2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata
ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang
yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.
29. BT / BETE :
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini
dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008.
Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan
dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan
di awal tahun 2000an.
30. KAMSUD :
Merupakan pembalikan konsonan kata “Maksud”. Kata ini mulai populer,
terutama di kalangan para cewek di ruang chatting dunia maya.
31. KATROK :
Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat
membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi
acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk
menggambarkan orang yang kampungan / norak banget.
32. PRIKITIU :
Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah
melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang
melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
33. CUMI :
Merupakan singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang
dipakai adalah singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh
sebuah produk kartu telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya
berkembang menjadi bahasa gaul anak-anak remaja untuk menjelaskan
kondisinya saat ini, seperti CUma MIkir, CUma MIScal, CUma MIrip, CUma
MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.
34. KRIK :
Adalah suara jankrik. Istilah ini biasaya digunakan dalam pembicaraan di
dunia maya, untuk menggambarkan kondisi yang sangat garing / tidak
lucu. Kata ini berasal dari adegan film-film kartun yang sering
menampilkan suasana hening – dengan latar belakang suara jengkrik – mana
kala seseorang bercanda namun tidak lucu. Pemakaiannya cukup sederhana,
yaitu saat menanggapi komentar / ucapan seseorang, penulis tinggal
menulis kata “Krik” berulang-ulang, menandakan bahwa penulis menganggap
ucapan orang itu gak lucu banget.
35. GAYUS :
Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha
mendapatkan uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini
populer di awal tahun 2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama
Gayus diciduk polisi lantaran ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67
milyar.
36. MOGE :
Awalnya kata ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan
oleh kelompok penyuka motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan,
kata itu diplesetkan banyak orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada
orang-orag norak yang suka bikin rusuh, mau menang sendiri, dan bikin
muak banyak orang.
37. NI YEE… :
Merupakan ungkapan yang dipopuerkan oleh pelawak (alm) Diran di tahn
1985an, yang kemudian sering digunakan oleh para artis seperti Euis
Darliah dan Jaja Miharja. Kata ini sempat populer kembali sekitar medio
1990-1999. Saat ini masih dipakai, walau tidak seintens dulu.
38. BONEK :
Singkatan dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak
bermodal apapun selain kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim
Sepakbola Persebaya – Surabaya di tahun 90an dan menjadi sebutan
“kebanggaan” mereka. Saat ini, kata ini juga digunakan untuk orang-orang
nekat yang gak kenal rasa takut.
39. GUE :
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang
(terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya / Aku”. Kata ini
merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum
bahasa prokem dikenal orang.
40. LO / LU :
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku
Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda /
Kamu”.
0 komentar